04 Aug 2025 15:29
Virzha, Sekretariat
18 views
2 min read
Berita umum
Rakerkonas Apindo ke-34: Konsolidasi Dunia Usaha Hadapi Dinamika Ekonomi Global
Ketua DPP APINDO Jawa Barat Ning Wahyu Astutik, Ketua Bidang UMKM dan Koperasi APINDO Ronald Walla, Ketua Umum APINDO Shinta W Kamdani, Wakil Ketua Umum APINDO Franky Sibarani, Wakil Ketua Umum APINDO Eddy Hussy selepas pembukaan simbolis Rakerkonas Ke-34 Apindo di salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/8/2025)
Bogor, DPK Apindo Kabupaten Bogor – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyelenggarakan Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-34 di Bandung, Jawa Barat, pada 4–6 Agustus 2025. Forum ini menjadi ajang konsolidasi internal sekaligus wadah dialog terbuka antara pelaku usaha dari seluruh Indonesia dengan pemerintah.
Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, menegaskan bahwa Rakerkonas tidak hanya mengevaluasi kinerja organisasi, tetapi juga menyusun peta jalan program kerja untuk menghadapi tantangan ekonomi global, mulai dari gejolak geopolitik, fluktuasi energi, hingga kebijakan perdagangan internasional yang belum sepenuhnya berpihak pada produk nasional.
Apindo menyoroti dampak signifikan kondisi tersebut terhadap industri padat karya, termasuk tekstil, furnitur, dan makanan olahan, serta mengusulkan deregulasi dan penyederhanaan perizinan untuk memperkuat iklim usaha di dalam negeri. Shinta juga menekankan pentingnya penguatan hubungan industrial berbasis tripartit, investasi pada sumber daya manusia melalui vokasi dan upskilling, serta adaptasi teknologi di era digital.
Rangkaian kegiatan Rakerkonas turut menghadirkan Apindo Expo & UMKM Fair 2025, yang menampilkan produk unggulan UMKM, forum diskusi, serta talk show strategis. Pameran ini menjadi sarana konkret untuk membahas masa depan UMKM Indonesia, termasuk akses pembiayaan, integrasi rantai pasok, digitalisasi, hingga peluang ekspor.
Dengan mengusung tema “Indonesia Incorporated” menuju Visi 2045, Apindo menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor—pengusaha, UMKM, pemerintah, akademisi, hingga masyarakat—untuk membangun ekosistem usaha yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing global.
Sumber: ANTARA News