ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA

ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA

Tren Kebutuhan Tenaga Kerja 2025: Fokus pada Sales & Marketing
26 Sep 2025 13:38
Virzha, Sekretariat
30 views
2 min read

Tren Kebutuhan Tenaga Kerja 2025: Fokus pada Sales & Marketing

Berdasarkan laporan terbaru, posisi sales dan marketing diprediksi akan menjadi sektor dengan permintaan tenaga kerja tertinggi pada tahun 2025. Beberapa poin penting yang muncul: • Banyak perusahaan merencanakan perekrutan terbanyak di bidang penjualan dan pemasaran. • Tuntutan terhadap keterampilan dalam komunikasi, negosiasi, pengetahuan produk, serta kemampuan analisis pasar menjadi faktor penentu dalam seleksi calon pekerja untuk posisi tersebut. • Selain sales & marketing, ada dorongan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang lain yang mendukung fungsi pemasaran, seperti digital marketing, layanan pelanggan (customer service), dan manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management / CRM). Dikutip dari Tempo.co Implikasi untuk Apindo dan Dunia Usaha Untuk Apindo sendiri serta perusahaan-perusahaan anggota, tren ini membawa beberapa implikasi strategis: 1. Perencanaan SDM Perusahaan perlu memetakan kebutuhan SDM mereka agar sesuai dengan tren, khususnya memperkuat tim sales & marketing. Rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan kompetensi di bidang tersebut akan menjadi prioritas. 2. Peningkatan Kompetensi Melatih skill yang relevan seperti pemasaran digital, analisis pasar, penggunaan teknologi pemasaran, dan komunikasi efektif akan sangat bernilai. Untuk perusahaan, investasi dalam pelatihan internal atau bekerja sama dengan lembaga pelatihan bisa memperkuat daya saing. 3. Seleksi & Retensi Karena permintaan tinggi, persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan talenta terbaik di sektor sales & marketing juga kemungkinan besar meningkat. Strategi retensi akan penting — seperti kompensasi yang kompetitif, lingkungan kerja yang mendukung, jalur karier yang jelas. 4. Sinergi dengan Kebijakan Pemerintah & Pendidikan Apindo bisa menyalurkan masukan kepada pihak-pihak terkait agar kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi tata kelola (atau pemasaran) menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Kerja sama antara asosiasi pengusaha, pemerintah, dan lembaga pendidikan bisa memperkecil gap antara skill yang diajarkan di institusi dan yang dibutuhkan dunia usaha.
Konsultasi